Mengapa
saya layak mendapatkan gelar guru berprestasi
BAB
I
LATAR
BELAKANG
A.
Motivasi
Mengikuti Seleksi Penerima
Penghargaan Guru Berprestasi
Terus terang malu sebenarnya mengaku sebagai guru
berprestasi. Selain karena kita belum
marasa berprestasi tetapi jejak prestasi itu sendiri sulit untuk di nilai,
karena penentunya selain laporan yang terpenting adalah outputnya, seperti apa
perubahan anak didiknya. Banyak terjadi
para pengejar kepangkatan memiliki laporan istimewa dan beberapa yang lain
mengabaikan kepangkatan dengan kerja substansi. Apakah dalam dunia pendidikan
disamakan dengan Tim sepak bola yang dengan teknik terbaik sekalipun ukurannya
tetap jumlah bola yang masuk ke gawang. Guru selain menyelesaikan tugas administratif
juga memiliki tanggung jawab moral yang mungkin lebih berat. Walaupun produk pendidikan tidak berdampak
langsung tetapi dapat terlihat proses yang benar tentu akan menghasilkan produk
yang berkualitas.
B.
Visi dan Misi
Guru
Pendidikan terbaik
adalah teladan yang baik. Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam pendidikan
formal di mulai dengan membuat sistem
yang baik. Setiap guru harus berada pada
jalan yang sama dalam menentukan visi misi sekolah. Visi misi guru dan sekolah tidak
akan tercapai tanpa adanya keseragaman pandangan. Kualitas pribadi guru tidak
akan berdampak banyak terhadap perubahan peradaban sekolah tanpa terbentuknya sistem
yang tertata atau disebut kultur sekolah.
Setiap guru memiliki peran dalam menata sistem itu. Bagaimana mewujudkan
sistem itu diperlukan perjuangan yang panjang. Untuk mewujudkan kultur itulah penulis berusaha bagaimana
mencapainya.
Hal-hal kecil yang bisa dilakukan sebagai guru biasa adalah
- Menjalankan tugas yang diberikan dengan baik
- Menggunakan model dan metode yang kontekstual
- Memberikan reward dan punishment yang sesuai dengan perkembangan
- Menanamkan sifat jujur, sopan santun dalam setiap kesempatan.
- Memberikan motivasi dan menguatkan cita-cita siswa
- Memberikan masukan dan kontribusi yang positif kepada lembaga sesuai kapasitas
BAB II
PRESTASI YANG LAYAK MENJADIKAN SAYA SEBAGAI
GURU
BERPRESTASI
Menjadi guru adalah menjaga
kesadaran bahwa perilakunya merupakan tontonan masyarakat. Segala perkataan dan
perbuatan guru merupakan barang dagangan yang dapat diambil oleh masyarakat. Oleh
karenanya guru harus berusaha selalu uptodate. Pengajaran yang secara fisik
dilakukan kepada anak-anak namun sejatinya anak-anak itu adalah etalase yang
menunjukkan apa yang telah kita berikan kepada orangtua dan masyarakat.
Kesadaran inilah yang harus utuh tertanam dalam ruh kita sebagai guru dan tidak
boleh kita tinggalkan sejenakpun. Kesadaran inilah yang menguatkan guru untuk
terus belajar, menjadi yang terdepan dan dapat di contoh dalam setiap tindakan.
Kesadaran inilah yang menjadikan saya merasa pantas mendapatkan guru
berprestasi.
A.
Pengalaman
kerja dan pengembangan profesi
Pengalaman kerja dapat
dijadikan indikator seberapa kuat etos kerja seseorang dalam profesinya. Seseorang
dapat disebut berprestasi dalam profesinya jika dapat melaksanakan perencanaan,
proses dan mengevaluasinya untuk perbaikan berikutnya dengan baik.
Masih belum terlepas pengalaman penulis ketika menjadi guru
di sekolah swasta rintisan, bermimpi membangun sekolah biasa menjadi sekolah
unggulan yang dipercaya masyarakat dan akhirnya terwujud menjadi sekolah
termahal di lingkungannya. Pengalaman pendek 3 tahun yang masih membekas belum
tergantikan dengan pengalaman mengajar di sekolah negeri yang sudah penulis
alami hampir lima belas tahun.
Bagaimana setiap hari harus merencanakan bersama program
akademik dan publikasi kemasyarakat dengan seluruh guru, membangun hubungan
dengan media massa dan pemerintah setempat untuk mendapatkan apresiasi. Mempersiapkan
perlombaan, mendatangkan para motivator dan praktisi pendidikan untuk
mengupdate kemampuan, sungguh sebuah perjalanan rohani yang sangat mengesankan
yang anehnya belum ditemukan penulis di sekolah negeri.
1.
Bidang akademik
No
|
Nama Even
|
Waktu Pelaksanaan
|
Tingkat
|
Penyelenggara
|
Ket
|
1.
|
Program pengimbasan kurikulum K13
|
2014
|
Kabupaten
|
Dinas Pendidikan Kabupaten
|
Peringkat 1 bidang studi
|
Prestasi dibidang akademik diantaranya:
2.
Pembimbingan
Teman Sejawat
Sedangkan keterlibatan saya dalam pembingan teman sejawat adalah sebagai
berikut seperti yang tertera pada tabel dibawah ini:
No
|
Mata Pelajaran/Kegiatan
|
Instruktur/Guru Inti/Tutor/Pemandu
|
Tempat
|
1
|
Pengimbasan penilaian K13
|
Nara
sumber
MGMP
|
SMAN
1 Bondowoso
|
3.
Bidang
Seni dan Olahraga
- Mendampingi lomba Pekan Seni Pelajar ke Surabaya
4.
Bidang
Sosial Kemasyarakatan
a. Menjadi anggota KOMPAKK ( Komunitas
masyarakat Peduli ketidak adilan dan anti Korupsi)
b. Menghimpun warga yang belum kerja
untuk berwirausaha dalam kelompok maharani
6.
Bidang
Membimbing Siswa
Sedangkan
dalam membimbing dan melatih siswa adalah sebagai berikut seperti yang tertera pada tabel
dibawah ini:
No
|
Nama Kejuaraan
|
Tingkat
|
Tempat Dan Waktu
|
1.
|
Diklat
Jurnalistik
|
Kabupaten
|
Bondowoso,
|
2.
|
Lomba
Gerak jalan muharram
|
Kabupaten
|
Bondowoso,
|
BAB III
PRESTASI DALAM BERKELUARGA DAN
BERMASYARAKAT
A. Peran dalam
keluarga
Lembaga paling
mendasar adalah keluarga. Disana seseorang mendapatkan pendidikan pertamanya
yang akan mempengaruhi sepanjang hidupnya. Peran sesorang dalam keluarga juga
akan mewarnai perilaku seseorang di masyarakatnya.
Dalam keluarga penulis anak ke 4
dari 7 saudara, setiap anak memiliki usaha sendiri yang belum tentu berhasil.
Penulis pernah memberikan satu bagian warisan yang diberikan kepada salah satu
saudara yang ditimpa musibah. Penulis juga memberikan bantuan biaya sekolah
bagi saudara yang orangtuanya sudah meninggal dan memberikan peluang usaha dan
motivasi agar dapat berwirausaha untuk mencukupi kebutuhan keluarganya,
Alhamdulillah berhasil.
Dalam keluarga
sendiri, Alhamdulillah penulis dirumah tidak pernah sholat tanpa berjamaah
dengan istri. Mendukung istri untuk sekolah lagi dan Alhamdulillah telah wisuda
S2 dengan biaya sendiri.
B.
Kegiatan Sosial Yang Mendukung
Guru selain mengajar materi secara
akademik juga dituntut mengajar moral untuk anak didiknya. Masih ada lagi yaitu
menjadi guru dan memberikan pencerahan di lingkungannya jika mampu, tetapi itu
guru zaman dahulu. Tetapi guru sekarang hanyalah profesi biasa sehingga wajar
ekspektasi masyarakat terhadap guru tidak sebaik dulu.
Penulis berupaya menjadi guru zaman
dahulu itu, yang mampu membantu memperbaiki lingkungannya. Memberikan fasilitas
belajar gratis lewat internet dirumah bagi anak anak, memberikan bantuan buku
dan alat tulis. Memberikan pelatihan wirausaha bagi orangtua yang tidak bekerja
dan membantu pemasaran produksi yang dihasilkan. Ahamdulillah kini ada 15
tetangga yang bekerja setiap hari dan penulis membantu memasarkannya.
Penulis juga mengikuti kegiatan di
lembaga sosial yaitu maarif. Organisasi yang menaungi semua lembaga pendidikan
formal dibawah NU yang selama ini terpinggirkan dalam sistem pendidikan
nasional karena managemen lembaga dan konsep pengajarannya yang sudah
ketinggalan jaman.
Disana penulis menyampaikan visi
misi pendidikan NU yang sempat menjadi pionir pendidikan alternative di zaman
penjajah sampai orde baru dengan konsep pendidikan murahnya, tetapi hari ini
disaat pendidikan murah sudah ditangani Negara maka pendidikan NU harus menjadi
pionir sekolah berkualitas dan mahal. Akan tetapi karena sudah mendarah daging
konsep pendidikan apa adanya karena murahnya, perubahan dan pembahasan visi
misi itu dalam teknisnya mengalami hambatan luar biasa. Tidak ada lembaga
pendidikan NU yang bersedia menerima paket reformasi kelembagaan yang di
tawarkan. Akhirnya terpaksa Ma’arif mendirikan sekolah baru yang visinya tetap
seperti zaman nenek moyang yaitu mencari siswa miskin dan bodoh untuk di
sekolahkah dan dibiayai masyarakat atau gratis.
BAB IV
HARAPAN DAN
RENCANA KEGIATAN MASA DATANG
A.
Harapan
Pendidikan adalah pintu perubahan seseorang,
keluarga dan masyarakat bangsa dan Negara. Sebagai seorang guru, penulis
berharap suatu saat nanti perilaku siswa siswi memiliki standart minimal dan
seluruh aktifitasnya dapat dipantau oleh sekolah. Kedepan kompetensi dasar
pendidikan adalah produk atau terapan yang dapat diaplikasikan langsung di
masyarakat, sehingga guru menyampaikan materi atau teori yang telah atau dapat
di aplikasi di masyarakat.
Membangkitkan
semangat belajar dari menemukan juga sangat penting sehingga materi tidak hanya
berputar putar dari teori pertama dahulu dan guru tidak nyambung lagi dengan
terapan dan perkembangan teori itu dimasa kini yang mungkin sudah diperbaharui
atau ditinggalkan diganti yang baru.
B.
Rencana
Kegiatan
Penulis adalah guru
sosiologi, dalam prosesnya materi pelajaran sering terlibat dengan persoalan persoalan
di masyarakat. Materi praktek terkadang berbenturan dengan nilai dan norma baik
disekolah maupun di masyarakat. Walaupun kejadian atau fakta merupakan hal yang
umum terjadi tetapi saat di jadikan peristiwa akademik penulis mengalami
hambatan. Untuk itu kedepan penulis akan melakukan beberapa hal yaitu:
1. Menjalin kerjasama dengan berbagai
pihak untuk mewujudkan standart kompetensi yang diharapkan agar mampu
meningkatkan mutu pendidikan.
2. Meningkatkan kreativitas guru bukan
sekedar penguasaan teori.
3. Menggunakan media massa untuk
mempublikasikan hasil penelitian dan pengamatan
4. Membuat even even yang menjadikan
siswa dan masyarakat mengapresiasi proses pembelajaran di sekolah
5. Meningkatkan
kedekatan materi
dan gejala sosial kepada siswa sebagai jendela
untuk memperbaiki masyarakat.
Penulis juga melakukan penilaian moralitas dan antusiasme
siswa dalam pembelajaran sehingga diharapkan kemampuan akademis seimbang dengan
mentalitasnya. Pemanfaatan media social juga digunakan misalnya penulis juga
memiliki blog yaitu ………………….. , Face Book : luqman Fariq , Edmodo : dan Quipper
School. Materi materi video dan power point juga selalu digunakan untuk
kebutuhan presentasi.
Penulis juga sering mendiskusikan problem pembelajaran
dengan teman sejawat di sekolah dan teman serumpun melalui pertemuan MGMP
(Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Kabupaten.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru ibarat toko distributor yang
ilmunya akan di ambil maka guru juga harus kulakan ilmu baru lagi agar tidak habis
atau membosankan. Guru yang baik akan menjadi inspirasi bagi siswanya dan
masyarakat secara umum. Guru memang boleh hanya menjalankan fungsinya sebagai
pekerja yaitu mengajar di kelas namun sesungguhnya masyarakat masih menaruh
harapan dan ekspektasi yang tinggi untuk bisa berperan lebih. Apa yang
dilakukan guru jika diukur dengan materi memang masih sangat kecil, tetapi jika seluruh hidup kita
untuk pengabdian maka besarlah pengabdian itu.
B.
Saran
Kesiapan menjadi
terbaik memang relatif, tetapi jika ini dianggap sebagai awalan dari perubahan
dan prestasi maka akan sungguh menjadi perubahan. Apa yang tertuang dalam
makalah ini merupakan sebagian dari apa yang telah dilakukan penulis. Semoga
pembaca dapat mendapatkan inspirasi dan memberikan masukan untuk kebaikan kita
bersama.
I.
0 comments:
Posting Komentar